Alat analisis lain untuk mengidentifikasi lingkungan eksternal perusahaan adalah dengan menggunakan analisis PEST, analisis PEST mengelompokkan faktor eksternal yang berpengaruh pada perusahaan menjadi empat kategori Political (politik), Economic (ekonomi), Social (sosial), Technology (teknologi). PEST merupakan alat yang sangat berguna dan relevan untuk perusahaan berskala besar, lingkungan yang kompleks, namun penggunaan PEST pada industri kecil juga tidak mengurangi relevansinya terutama untuk mengidentifikasi hal-hal penting yang terkadang terlewat atau belum teridentifikasi.
Menurut telaah literatur, analisis PEST berawal dari karya Francis J. Aguilar pada tahun 1967. Pada waktu itu Aguilar menggunakan tekniknya dengan tujuan untuk memetakan lingkungan bisnis dengan mengidentifikasi berdasarkan ekonomi (economic), teknis (technical), politik (politic), dan sosial (social) atau yang disingkat menjadi ETPS. Setelah publikasi pertama oleh Aguilar, Arnold Brown kemudian melengkapi pemetaan lingkungan bisnis dan menata ulang menjadi STEP (Strategic Trend Evaluation Process) yang bermakna Proses Evaluasi Tren Strategis, seiring dengan berjalannya waktu analisis tersebut mengalami beberapa modifikasi. Pada tahun 1980 para penulis lain seperti Fahey, Morrison, Renfro, Mecca dan Porter memodifikasi menjadi beberapa taksonomi seperti PEST (Political, Economic, Social, Technology), PESTLE (Political, Economic, Social, Technology, Legal, Environment), PESTLIED (Political, Economic, Social, Technology, Legal, International, Environment, Demographic), dan sebagainya.
Tujuan utama untuk analisis PEST adalah mengidentifikasi permasalahan yang ada diluar kendali perusahaan, namun memiliki dampak terhadap perusahaan. Analisis ini membantu perusahaan berfokus untuk mengidentifikasi permasalahan yang mungkin muncul dan berdampak pada perusahaan baik kemugkinan timbulnya permasalahan maupun dampak yang diakibatkan jika permasalahan tersebut muncul, analisis ini tidak bertujuan untuk mencari solusi atau mencari strategi untuk memecahkan permasalahan yang muncul. Kesalahan umum ketika menggunakan analisis PEST biasanya pada akhirnya forum diskusi terjebak pada debat untuk mencari solusi atas permasalahan yang berhasil diidentifikasi, analisis PEST tidak ditujukan untuk mencari solusi melainkan lebih kepada identifikasi permasalahan yang ada di luar perusahaan dan memiliki dampak terhadap perusahaan. Untuk lebih mudahnya skema diskusi analisis PEST sebagai berikut:
Dari skema diatas PEST hanya mempunyai tujuan untuk mengidentifikasi, setelah permasalahan telah berhasil diidentifikasi maka selanjutnya perusahaan dapat menentukan startegi untuk mitigasi risiko-risiko atau permasalahan yang berdampak kepada perusahaan dengan alat analisis lain selain PEST. Berikut bentuk sederhana untuk analisis PEST:
Dari tabel terdapat kolom peluang dan ancaman, jika kita merunut kembali maka analisis PEST ini dapat membantu untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman pada analisis SWOT. Berikut beberapa hal yang kerap dibahas atau menjadi referensi dalam curah pendapat identifikasi analisis PEST
poin-poin diatas bukanlah sesuatu yang absolut, perusahaan dapat menambah permasalahan-permasalahan lain ataupun hal-hal yang dianggap penting untuk membantu terciptanya sebuah analisis lingkungan eksternal yang komprehensif, tidak jarang perusahaan menambahkan aspek lainnya seperti misalnya legal (hukum), demographic (demografis), dan lainnya. Namun tidak jarang penambahan aspek yang pada analisis juga dapat membuat pengambilan keputusan menjadi semakin rumit, jika perusahaan tidak pandai dalam mengelompokkan permasalahan sesuai dengan aspek-aspek yang telah ditentukan.
Pelaksanaan analisis PEST juga dapat menggunakan metode skoring atau peringkat agar perusahaan dapat memastikan permasalahan tersebut menjadi prioritas, dengan adanya pengukuran kuantitatif maka perusahaan dapat menentukan penanganan permasalahan yang timbul dengan argumen yang lebih tepat. Penggunaan peringkat pada analisis akan sangat bermanfaat jika perusahaan ingin membandingkan risiko dan potensi dari dua hal sebagai contoh perusahaan dapat memilih berfokus ke pasar lokal atau mulai merambah ke pasar internasional, berfokus pada pengembangan produk baru atau memperluas pasar produk lama, dan sebagainya. Tentunya untuk penentuan bobot nilai atau skor dari masing-masing aspek atau permasalahan menyesuaikan dengan prioritas dan tujuan perusahaan.
Penggunaan analisis PEST bisa untuk berbagai pengambilan keputusan mulai dari pengembangan bisnis, orientasi pemasaran, dan lainnya. Analisis PEST mendorong perusahaan untuk proaktif dan jeli terhadap lingkungan eksternal yang berpengaruh pada perusahaan sehingga perusahaan tidak hanya reaktif terhadap situasi yang terjadi, dan dapat memanfaatkan potensi eksternal yang ada untuk keuntungan perusahaan. PEST lebih baik diaplikasikan terlebih dahulu sebelum perusahaan melakukan analisis SWOT, atau menggabungkan analisis PEST dan SWOT bersamaan, dan jika memadai perusahaan dapat menggunakan model kuantitaif untuk PEST sehingga ketika diintegrasikan dengan SWOT perusahaan mempunyai pandangan yang lebih jelas dan mampu membuat keputusan lebih baik.
Perencanaan strategis bukanlah ilmu pasti seperti fisika, sehingga tidak ada alat-alat manajemen ataupun alat-alat pengambilan keputusan yang wajib diterapkan pada perusahaan, alat-alat analisis seperti PEST hanya ditujukan untuk membantu perusahaan mengidentifikasi potensi dan risiko sejak dini sehingga perusahaan dapat mempunyai keunggulan kompetitif pada industri.
Kesimpulan:
Analisis PEST berawal dari karya Francis J. Aguilar pada tahun 1967. Arnold Brown kemudian melengkapi pemetaan lingkungan bisnis dan menata ulang menjadi STEP (Strategic Trend Evaluation Process). Pada tahun 1980 para penulis lain seperti Fahey, Morrison, Renfro, Mecca dan Porter memodifikasi menjadi beberapa taksonomi seperti PEST (Political, Economic, Social, Technology), PESTLE (Political, Economic, Social, Technology, Legal, Environment), PESTLIED (Political, Economic, Social, Technology, Legal, International, Environment, Demographic), dan sebagainya.
Analisis PEST bermanfaat untuk mengidentifikasi pengaruh lingkungan luar terhadap industri dan praktik bisnis pada industri dengan mengumpulkan aspek yang berpengaruh dalam empat kategoriyaitu aspek Politik, Ekonomi, Sosial dan Teknologi beserta risikonya terhadap industri, kekurangan dari PEST adalah analisis ini lebih spesifik membahas lingkungan eksternal namun kurang menyentuh internal, berbagai variasi PEST juga mulai bermunculan seperti PESTLE (Politic Economic Social Technology Legal and Environment).
Penggunaan analisis PEST juga dapat menggabungkan dengan metode kuantitatif, pemberian bobot nilai atau skor untuk masing-masing aspek, dan permasalahan sehingga pengambilan keputusan menjadi jauh lebih mudah, belum lagi jika perusahaan dapat melakukan integrasi antara analisis SWOT dan analisis PEST.
No comments:
Post a Comment