Tuesday 29 August 2017

SEKILAS TENTANG EVA



Perusahaan-perusahaan besar mempunyai kompleksitas tinggi dalam hal keuangan, Peter Drucker seorang konsultan manajemen menyatakan dalam artikel Harvard Business Review bahwa perusahaan menderita kerugian hingga perusahaan dapat mencetak laba yang lebih besar daripada biaya modalnya, meskipun dalam praktiknya perusahaan lancar membayar pajak atas laba yang didapat, namun selama perusahaan tidak dapat mencetak laba melebihi biaya modalnya maka hal tersebut akan mengikis perusahaan sedikit demi sedikit hingga perusahaan tidak mampu beroperasi. Beberapa cara pengukuran seperti ROA (Return On Assets) dan ROE (Return on Equity) sering digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam tingkat pengembalian investasi dan aset yang telah dilakukan.

Cara lainnya yang dapat dilakukan adalah menggunakan EVA (Economic Value Added), EVA merupakan pengukuran kinerja keuangan berdasarkan nilai, secara sederhana EVA merupakan laba operasi bersih dikurangi pembebanan secara layak untuk biaya kesempatan (opportunity cost) dari jumlah investasi modal pada perusahaan, EVA lebih menitikberatkan sistem perhitungannya pada penciptaan nilai. Perhitungan EVA yang menghasilkan nilai positif akan meningkatkan nilai perusahaan, sebaliknya EVA dengan nilai negatif akan menurunkan nilai perusahaan di masa datang. Penggunaan EVA dapat disandingkan dengan ROA dan ROE atau berbagai analisis rasio lainnya.

EVA terdaftar secara hak paten oleh Stern Stewart & Co. pada tahun 1990 beberapa konsultan menggunakan pendekatan Keuntungan Ekonomis (Economic Profit) atau EP yang memiliki kemiripan dengan EVA untuk menghindari tuntutan hukum atas hak paten penggunaan EVA.

Brigham pada Fundamentals of Financial Management, secara umum memaparkan rumus dari EVA sebagai berikut:


NOPAT atau Net Operating Profit After Taxes merupakan laba bersih dari operasi perusahaan setelah dikurangi pajak, lebih lanjut Brigham menjelaskan bahwa NOPAT adalah generalisasi laba oleh perusahaan jika tidak ada utang, tidak ada aset keuangan dan hanya mempunyai aset operasi. Dengan dasar pemikiran bahwa jika terdapat dua perusahaan yang mempunyai jumlah hutang yang berbeda dan memiliki beban bunga yang berbeda, kedua perusahaan tersebut bisa jadi mempunyai kinerja operasi yang sama namun pasti memiliki pendapatan bersih yang berbeda, perusahaan dengan utang yang lebih banyak pasti mempunyai pendapatan bersih yang lebih rendah. Pemaparan NOPAT menurut Brigham sebagai berikut:


Untuk perhitungan jumlah investasi modal jauh lebih teknis, pemaparan investasi modal hanya sebagai berikut:


Brigham menjelaskan bahwa WACC merupakan rata-rata tertimbang dari struktur permodalan yang ada pada perusahaan. Dengan cara pandang jika investor perusahaan adalah para pemegang saham maka biaya modal (cost of capital) membutuhkan pengembalian investasi (rate of return) dengan persamaan tertentu. Pada kenyataannya perusahaan beroperasi dengan menggunakan berbagai sumber permodalan seperti hutang, saham preferen dan saham biasa, masing-masing dari komponen permodalan tersebut mengandung tingkat pengembalian dan risiko tersendiri. Untuk elemen dari WACC, Brigham memaparkan sebagai berikut:


Beberapa penelitian seperti Roztocki N & Needy KL pada tahun 1998 mengungkapkan kelebihan EVA seperti memberikan keputusan investasi lebih baik, mengidentifikasi kesempatan untuk berkembang, memberikan pertimbangan keuntungan jangka pendek dan jangka panjang untuk perusahaan. EVA memberikan gambaran tentang penciptaan kekayaan bagi pemegang saham, serta memotivasi manajer untuk menciptakan nilai bagi pemegang saham dan menyediakan dasar penilaian kompensasi bagi manajer.

EVA juga memiliki keterbatasan seperti ketidakmampuan EVA untuk mengukur kemajuan kinerja dalam mencapa tujuan strategis serta ketidakmampuan EVA mengukur kinerja tiap divisi pada perusahaan. Keterbatasan EVA lainnya adalah rentan terdistorsi oleh inflasi, penggunaan EVA pada periode inflasi tidak dapat menampilkan keuntungan yang sebenarnya.

Kesimpulan:

EVA merupakan pengukuran kinerja keuangan berdasarkan nilai, secara sederhana EVA merupakan laba operasi bersih dikurangi pembebanan secara layak untuk biaya kesempatan (opportunity cost) dari jumlah investasi modal pada perusahaan, EVA lebih menitikberatkan sistem perhitungannya pada penciptaan nilai. EVA terdaftar secara hak paten oleh Stern Stewart & Co. pada tahun 1990 beberapa konsultan menggunakan pendekatan Keuntungan Ekonomis (Economic Profit) atau EP yang memiliki kemiripan dengan EVA untuk menghindari tuntutan hukum atas hak paten penggunaan EVA.

Berikut merupakan rumus perhitungan untuk EVA:


EVA mempunyai kelebihan seperti memberi perhitungan keputusan investasi lebih baik, mengidentifikasi kesempatan untuk berkembang, memberikan pertimbangan keuntungan jangka pendek dan jangka panjang untuk perusahaan. Namun EVA juga memiliki keterbatasan seperti ketidakmampuan EVA untuk mengukur kemajuan kinerja dalam mencapa tujuan strategis serta ketidakmampuan EVA mengukur kinerja tiap divisi pada perusahaan. Keterbatasan EVA lainnya adalah rentan terdistorsi oleh inflasi, penggunaan EVA pada periode inflasi tidak dapat menampilkan keuntungan yang sebenarnya. Ada baiknya penggunaan EVA digabungkan dengan penggunaan alat rasio lainnya seperti ROE, dan ROA.


No comments:

Post a Comment