Sistem itu rumit
Pemahaman ini sering muncul, ketika kita bicara tentang sistem maka orang akan berpikir tentang mainframe komputer, data server, dan hal lainnya yang mungkin tidak mereka pahami.
Jika kita melihat kembali dari segi definisi, Sistem Berasal dari bahasa Latin systema yang berarti
"suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan".
Secara logika sangat tidak memungkinkan untuk mencapai suatu tujuan jika kita menggunakan komponen atau elemen atau informasi yang menyulitkan para pengguna dalam mencapai tujuan, tentunya para pengguna sistem ingin mencapai tujuan kita dengan suatu alat yang mudah dipahami dan mudah digunakan
Dari sini kita bisa mengambil kesimpulan bahwa pemahaman sistem itu rumit adalah sesuatu hal yang salah, sistem itu mudah dipahami dan memudahkan untuk mencapai tujuan, tentunya kecuali jika kita masuk atau berperan sebagai perancang sistem bisa jadi kita akan berkata bahwa sistem itu rumit, tapi tujuan dari sistem yang kita bangun adalah untuk memudahkan
Sistem itu kaku
Secara logika, suatu tujuan tidak akan dapat tercapai jika kita menggunakan alat yang ternyata tidak fleksibel
terhadap perubahan? Sebuah sistem harus dinamis dan mampu
menyesuaikan dengan perkembangan zaman jika suatu sistem tidak dapat mengikuti
perkembangan zaman tentunya perusahaan tersebut akan ditinggalkan, seperti misalnya sistem
pengumuman BMKG yang sekarang telah mengadopsi media sosial agar tujuannya sebagai media sosialisai masyarakat dapat tercapai. Pemahaman bahwa sistem itu kaku adalah sebuah salah kaprah.
Sistem pasti melibatkan teknologi
Pada kenyataannya tentu saja tidak, sistem tidak harus melibatkan teknologi, sebagai contoh misalnya seperti sistem pencernaan, sistem pernapasan dan lainnya, secara logika jika sistem harus melibatkan teknologi, maka perusahaan yang hadir sebelum adanya suatu teknologi berarti beroperasi tanpa adanya sistem.
Sistem yang melibatkan teknologi biasanya disebut sistem teknologi, misalnya seperti sistem teknologi informasi dan lainnya, dari pemaparan tersebut maka bisa diambil kesimpulan bahwa suatu sistem tidak harus melibatkan teknologi.
Sistem itu mahal
Sistem tidak harus mahal, selama masih ada sistem manual maka perusahaan tidak perlu memaksakan untuk
mengadopsi teknologi terbaru kedalam sistemnya, hal ini pada umumnya merupakan salah kaprah yang umum terutama untuk di UMKM banyak UMKM yang memaksakan untuk membeli sistem teknologi terbaru untuk memudahkan operasionalnya.
Sistem yang bagus itu sistem yang mahal
Jika kita melihat definisinya kembali sistem merupakan kerjasama dua atau lebih elemen untuk mencapai tujuan, dari definisi tersebut sistem yang bagus adalah sistem yang mengantarkan kita mencapai tujuan, semahal apapun suatu sistem jika tujuan tidak tercapai maka sistem tersebut dapat dinyatakan tidak bagus. Kembali pada contoh UMKM yang memaksakan untuk membeli sitem yang mahal akibat pemahaman salah kaprah tersebut, bisa jadi malah akan mengorbankan tujuan UMKM yang utama yaitu memperoleh laba.
Secara mudahnya, sistem ibarat sebuah baju, jika tubuh kita kecil maka lebih baik kita menggunakan baju ukuran S atau Small, jika badan kita kecil tetapi menggunakan ukuran XL, meskipun itu keluaran dari desainer ternama tentunya akan terlihat sangat tidak cocok. Penggunaan sistem yang sesuai dengan tujuan perusahaan merupakan sistem yang paling bagus
Sistem manual ketinggalan zaman
Di zaman serba modern tentunya kita ingin menggunakan segala sesuatu yang berhubungan dengan teknologi, tetapi perlu diingat juga, jika untuk perusahaan tetap ada pertimbangan biaya dan manfaat jika perusahaan merasakan manfaat yang diterima lebih kecil daripada biaya yang dikeluarkan maka perusahaan akan lebih baik menggunakan sistem manual terlebih dahulu.
Hal ini biasanya berlanjut pada pernyataan bahwa jika kita menggunakan sistem manual maka prosesnya bisa menjadi lebih lama. Sebenarnya yang perlu diperbaiki adalah sistem perhitungan biayanya, terkadang perusahaan lebih memilih untuk tidak membayar lembur pekerja untuk menghemat pengeluaran perusahaan sehingga biaya yang dikeluarkan jauh lebih murah, secara moneter mungkin benar namun harga yang dibayar oleh perusahaan bisa jadi lebih besar karena lembur adalah suatu gejala bahwa sistem yang ada pada perusahaan sudah tidak memadai dalam operasional perusahaan, secara mudahnya sistem tidak dapat menyelesaikan permasalahan pekerjaan pada jam kerja maka dari itu beberapa perusahaan memberikan upah lembur untuk pekerja agar perusahaan mengetahui seberapa besar biaya yang keluar akibat inefisiensi operasional perusahaan.
Beberapa hal tersebut merupakan beberapa salah kaprah yang umumnya timbul ketika kita mendengar sistem, bisa jadi ada beberapa salah kaprah lain perihal sistem yang tidak masuk dalam artikel ini.
No comments:
Post a Comment