Pengadaan melibatkan berbagai perusahaan sebagai
pemasok barang dan jasa, untuk menghindari hal-hal yang merugikan dalam
pengadaan yang berkaitan dengan pemasok maka perusahaan harus mengetahui
kinerja dan kualitas hasil kerja pemasok, CIPS (The Chartered Institute of Purchasing & Supply) mengungkapkan
untuk mempermudah perusahaan dalam pengadaan maka setidaknya perusahaan
mempunyai tiga hal berikut:
- Penilaian pemasok (supplier appraisal) Penilaian kemampuan pemasok potensial dalam mengendalikan kualitas, penyerahan barang dan jasa, jumlah, harga dan semua faktor yang ada dan terlampir pada kontrak.
- Persetujuan terhadap pemasok (supplier approval) berupa daftar pemasok yang telah mendapat persetujuan dan telah melalui tahap penilaian pemasok.
- Pemeringkatan pemasok (supplier rating) merupakan daftar yang menunjukkan kinerja pemasok yang berhubungan dengan perusahaan.
Ketiga aktivitas perusahaan saling berkaitan satu dengan yang lain dan mempunyai siklus yang berkelanjutan, penilaian pemasok berujung pada persetujuan terhadap pemasok lalu kemudian berlanjut dengan pemeringkatan pemasok, aktivitas pemeringkatan pemasok dapat berlanjut ke penilaian pemasok kembali (re-appraisal), dan persetujuan kembali terhadap pemasok (re-approval), atau pengahapusan pemasok dari daftar pemasok perusahaan. Berikut adalah skema aktivitas tersebut:
Pengadaan dengan pendekatan strategis memberikan
perhatian khusus terhadap para pemasok karena berhubungan dengan pengelolaan
pemasok (supplier management) yang
akan memberikan keuntungan kompetitif (competitive
advantage) pada perusahaan. Perusahaan sebagai pembeli harus mempunyai
kriteria agar dapat bekerjasama dengan pemasok yang potensial, secara garis
besar spesifikasi dapat dibagi menjadi barang (things) seperti bahan baku, komponen, produk akhir, sistem, dan
spesifikasi lainnya adalah tindakan (actions)
seperti fungsi, proses, prosedur, jasa.
Penilaian terhadap pemasok merupakan suatu aktivitas
yang memakan waktu dan memakan biaya, maka dari itu perusahaan harus selektif
dalam memilih waktu penilaian, dalam beberapa hal penilaian terhadap pemasok
merupakan hal yang mutlak harus ada, setidaknya untuk hal-hal berikut:
- Pembelian barang/jasa yang bersifat strategis dan mempunyai risiko tinggi
- Pembelian terhadap barang/jasa yang tidak standar
- Proyek konstruksi atau sejenisnya
- Pembelian terhadap barang/jasa yang bersifat modal (pembelanjaan modal) seperti pembelian mesin dan sistem komputer
- Untuk kepentingan standarisasi pemasok, untuk menjembatani kebutuhan perusahaan terhadap pemasok dengan pemasok potensial yang ada saat ini, seperti kompetensi, sumberdaya, aturan, atau standar.
- Perusahaan memutuskan untuk melakukan perjanjian JIT (Just In Time) dengan pemasok
- Ketika akan memasuki atau mempertimbangkan informasi dari asosiasi pemasok
- Ketika terlibat pengadaan tingkat global
- Ketika membuat perjanjian e-procurement dengan pemasok strategis
- Ketika melakukan negoisasi tentang TQM (Total Quality Manajemen) dan kualitas barang /jasa yang memiliki risiko atau laba tinggi
- Ketika melakukan negosiasi kontrak alih daya (outsourcing)
- Sebelum menyetujui adanya sub-kontrak dengan pemasok utama berkaitan dengan komponen utama perusahaan
- Ketika melakukan negoisasi tingkat persetujuan jasa (Service Level Agreement).
Setelah mengetahui saat-saat penting untuk melakukan
penilaian pemasok, maka hal berikut yang perlu menjadi perhatian perusahaan
adalah aspek penilaian pemasok. Secara umum penilaian pemasok melibatkan aspek berikut:
keuangan, kapasitas dan fasilitas produksi,
sumberdaya manusia, kualitas, kinerja, pertimbangan etika dan lingkungan,
teknologi informasi.
Keuangan
Adanya penilaian aspek keuangan setidaknya dapat mengurangi risiko
perusahaan dalam menjalin kerjasama dengan perusahaan yang sedang mengalami
masalah keuangan, beberapa hal dari aspek keuangan yang dapat menjadi indikator
penilaian antara lain:
- Tingkat rasio keuangan perusahaan setidaknya dalam periode tiga tahun.
- Tingkat laba dan hubungan antara laba kotor dengan laba bersih dalam periode tiga tahun.
- Nilai dari aset modal dan tingkat pengembalian aset modal, serta tingkat pengembalian modal kerja.
- Tingkat pinjaman dan rasio utang terhadap aset.
- Penunjang keuangan lain atau penjamin pemasok
- Kemungkinan pengambil-alihan (take-over) atau penggabungan (merger) dan kemampuan pemasok untuk menjaga pasokan
- Tingkat ketergantungan pemasok dengan pelanggan dan jumlah pelanggan, terutama pada kemampuan keuangan pemasok. Jika pemasok mempunyai tingkat ketergantungan tinggi terhadap pelanggan dan mempunyai jumlah pelanggan yang sedikit, kemudian beberapa pelanggan menghentikan kontrak dengan pemasok, seberapa besar hal tersebut berpengaruh terhadap kemampuan keuangan pemasok.
Selain dari sumber informasi keuangan internal, perusahaan juga dapat
menggunakan sumber informasi yang berasal dari eksternal agar perusahaan dapat
memahami lebih lanjut tentang pemasok, beberapa sumber informasi eksternal yang
dapat digunakan sebagai referensi:
- Catatan bank atau referensi dari bank
- Laporan kredit yang berasal dari agensi kredit
Beberapa informasi berguna yang berasal dari agensi kredit seperti:
- Penjualan (dapat memberikan gambaran tentang ukuran keuangan perusahaan pemasok)
- Profil Keuangan (memberikangambaran perbandingan kinerja keuangan berdasarkan rasio keuangan dengan industri lain yang sejenis)
- Peringkat risiko (agensi kredit atau lembaga pemeringkat biasanya memberikan peringkat risiko pemasok terutama untuk perusahaan UMKM, sehingga perusahaan dapat mengantisipasi kemungkinan risiko yang akan muncul jika melakukan kerjasama)
Kapasitas Produksi
Buffa E.S. dan Rakesh K.S. memberikan definisi kapasitas sebagai
berikut “The limiting capability of a
productive unit to produce within a stated time period, normally expressed in
terms of output units per units of time” atau batas kemampuan dari unit
produktif untuk melakukan produksi dalam rentang waktu tertentu, pada umumnya
diukur melalui unit output dalam unit waktu.
Dengan dinamika bisnis dan kemajuan tekologi jaman sekarang maka
tentunya ukuran kapasitas bisa beragam mengingat perusahaan juga akan dan harus
bekerjasama dengan berbagai industri, kapasitas produksi bisa beragam namun
setidaknya perusahaan dapat menjadikan beberapa hal berikut sebagai tolok ukur:
- Produksi maksimal dalam rentang waktu normal.
- Jumlah komitmen produksi yang ditangani oleh pemasok dalam rentang waktu tertentu.
- Prediksi kemajuan produksi pemasok untuk memenuhi peningkatan permintaan perusahaan di masa datang.
- Prosentase alokasi produksi untuk memenuhi pelanggan utama pemasok.
- Tingkat perputaran persediaan pertahun, dan untuk memastikan bahwa pemasok tidak hanya bergantung pada satu atau dua pelanggan utama.
- Sistem yang digunakan untuk perencaan produksi
Alat atau fasilitas produksi
Penilaian pada fasilitas produksi merupakan salah satu hal krusial
dalam evaluasi pemasok, beberapa hal yang perlu diperhatikan pada proses
penilaian fasilitas produksi antara lain:
- Kelengkapan alat atau fasilitas atau mesin yang dimiliki pemasok untuk keperluan produksi mulai dari bahan baku hingga menjadi produk jadi.
- Langkah yang diambil oleh pemasok ketika pemasok hanya memiliki mesin yang cukup untuk memproduksi setengah proses dari produk jadi.
- Tingkat kebaruan (modern) mesin dan cara perawatan mesin secara berkala.
- Tingkat efektifitas dan efisiensi tata letak pabrik dan fasilitas dalam pabrik.
- Bukti-bukti perawatan pabrik dan mesin atau fasilitas pabrik secara berkala.
- Pendekatan pemasok dalam adopsi sistem seperti computer-aided design (CAD), computer aided-manufacturing (CAM), flexible manufacturing system (FMS).
- Tingkat kepatuhan terhadap peraturan keamanan dan kesehatan pabrik.
Sumber daya manusia
Hal lainnya yang perlu diperhatikan adalah sumber daya manusia dari
pemasok, karena sistem sebaik apapun tidak akan berjalan tanpa ada sumber daya
manusia yang kompeten. Beberapa hal yang dapat menjadi pertimbangan dalam
penilaian sumber daya manusia pemasok adalah sebagai berikut:
- Jumlah personel yang ditugaskan pada produksi dan administrasi.
- Tingkat efektifitas dan efisiensi pengelolaan personel oleh pemasok, bisa jadi terlalu banyak beban kerja, terlalu sedikit beban kerja, dan seterusnya.
- Nama, tingkat pendidikan, kualifikasi, dan pengalaman dari personel di bidang manajerial.
- Skema pelatihan untuk personel di bidang pengawasan (supervision) dan eksekutif.
- Pemanfaatan potensi dan pengelolaan kerja tim oleh pemasok.
- Perwakilan pekerja atau perserikatan yang ada pada pemasok.
- Tingkat perselisihan tenaga kerja dengan perusahaan dalam rentang lima tahun terakhir.
- Tingkat perputaran atau rotasi personel terutama pada jajaran manajerial dan jajaran operasional.
- Atittude pekerja terhadap pemasok dan tingkat kepedulian pekerja untuk memenuhi persyaratan pelanggan.
Kualitas
Kualitas produk apapun bentuknya harus menjadi hal utama bagi pemasok,
adanya sertifikasi yang dimiliki oleh pemasok memudahkan perusahaan agar dapat
memastikan bahwa pemasok menjaga kualitas produknya, beberapa sertifikasi yang
dapat menjadi referensi antara lain seri ISO 9001 (standar internasional
tentang manajemen mutu), untuk ISO 9001 tahun 2015 pengadaan diatur pada
klausul 8 tentang perencanaan dan pengendalian operasional. Sertifikasi lainnya
yang dapat menjadi referensi antara lain ISO seri 14000 tentang sistem manajemen
lingkungan, adanya sertifikasi tentunya memudahkan perusahaan untuk menilai
pemasok, beberapa keuntungan perusahaan jika bekerjasama dengan pemasok
bersertifikasi antara lain:
- Mengurangi proses penilaian pemasok oleh perusahaan.
- Memudahkan pengambilan keputusan.
- Memberikan jaminan keyakinan dari pemenuhan kriteria kualitas.
- Meningkatkan tingkat kompetensi kemampuan pemasok.
Kinerja
Proses penilaian kinerja pemasok merupakan suatu proses terutama untuk
menilai pemasok produk non-standar seperti proyek konstruksi, atau instalasi
sistem komputer. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah:
- Pengalaman pemasok dalam mengerjakan proyek yang sama atau menyerupai.
- Proyek yang sedang dikerjakan pemasok.
- Perbedaan antara proyek yang telah dikerjakan pemasok dengan proyek yang dikehendaki oleh perusahaan.
- Inovasi yang akan muncul atau inovasi proses yang ditawarkan oleh pemasok.
- Referensi dari pelanggan yang proyeknya telah diselesaikan oleh pemasok.
Lingkungan dan faktor etika
Telah dibahas sebelumnya pada poin kualitas tentang lingkungan, salah
satu sertifikasi yang dapat dijadikan referensi dalam manajemen lingkungan
adalah seri ISO 14000, selain ISO 14000 hal lain yang perlu diperhatikan adalah
peraturan pemerintah yang berhubungan dengan lingkungan. Selain itu beberapa
hal yang dapat menjadi pertimbangan adalah:
- Pelimpahan wewenang terhadap personel mengenai lingkungan.
- Bahan baku yang digunakan termasuk golongan terbarukan dan tingkat kepedulian terhadap bahan baku yang tak terbarukan.
- Jumlah biaya yang termasuk dalam siklus hidup produk pemasok.
- Fasilitas pembuangan, pengurangan dampak, daur ulang limbah milik pemasok.
- Bentuk penghematan energi milik pemasok, jika ada.
- Bentuk pengendalian terhadap material yang berbahaya untuk lingkungan.
- Kebijakan dan etika pemasok terhadap pembelian produk serta layanan purna jual.
- Personel atau bagian yang bertanggungjawab terhadap kebijakan tersebut.
- Pedoman prosedur pemasok yang berkaitan dengan data dan kerahasiaan pelanggan.
- Kebijakan pemasok terhadap pemberian hadiah atau dalam menerima bentuk penghargaan.
- Prinsip pemasok tehadap benturan keinginan (conflict of interest).
Teknologi informasi
Seiring dengan perkembangan jaman penggunaan teknologi informasi pada
industri semakin variatif, mulai dari penggunaan untuk keperluan internal
hingga untuk transaksi jual beli. Beberapa hal yang perlu menjadi perhatian
antara lain:
- Website pemasok, mulai dari tampilan, aktivitas bisnis, pemrosesan informasi.
- Efektivitas penggunaan teknologi informasi pemasok dalam kegiatan dan prosesnya, mulai dari pengurangan penggunaan kertas, penyediaan informasi berdasar waktu nyata (real-time), hingga integrasi rantai pasokan (supply chain).
Pembahasan perihal masing-masing elemen keuangan, kapasitas dan
fasilitas produksi, sumberdaya manusia, kualitas, kinerja, pertimbangan etika
dan lingkungan, serta teknologi informasi bukanlah sebuah hal yang kaku, yang
harus ada dan harus dilalui. Namun lebih memberikan referensi ketika perusahaan
akan melakukan penilaian terhadap dari aspek keuangan, kapasitas dan fasilitas
produksi, sumberdaya manusia, kualitas, kinerja, pertimbangan etika dan
lingkungan, serta teknologi informasi pemasok.
Kesimpulan:
Pengadaan dalam perusahaan melibatkan berbagai perusahaan penyedia
barang dan jasa sebagai pemasok, untuk itu perusahaan harus mempunyai tiga hal
berikut:
- Penilaian pemasok
- Persetujuan terhadap pemasok
- Pemeringkatan pemasok
Ketiga aktivitas tersebut saling berkaitan satu sama lain seperti
sebuah siklus, dan tentunya ketiga hal tersebut memerlukan perhatian khusus
ketika perusahaan berhubungan dengan pemasok dalam bidang strategis, agar
perusahaan dapat mendapatkan suatu keunggulan kompetitif pada pasar.
Penilaian terhadap pemasok merupakan proses yang sangat panjang dan
lama karena melibatkan berbagai elemen dan kriteria penilaian, beberapa aspek
yang harus menjadi perhatian utama perusahaan dalam hal pengadaan dan kerjasama
dengan pemasok antara lain keuangan, kapasitas dan fasilitas produksi,
sumberdaya manusia, kualitas, kinerja, pertimbangan etika dan lingkungan, serta
teknologi informasi. Dengan adanya elemendan kriteria yang telah ditetapkan
oleh perusahaan, maka perusahaan dapat lebih cepat menilai pemasok dan membuat
keputusan yang berhubungan dengan pemasok, seperti kerjasama jangka panjang,
pemesanan dalam partai besar, integrasi sistem pengelolaan persediaan, dan
sebagainya sehingga perusahaan mempunyai keunggulan kompetitif dibanding
perusahaan lain.
Suwe ra ketemu Mr Taufan, salam blogger yo :D
ReplyDeleteSepp.... telat banget iki aku bales e :D haha
Delete